• Sab. Jul 27th, 2024

Penyerahan Bantuan Oleh IPB Cirebon Kepada PT Pos Indonesia Untuk Dikirim Ke Korban Gempa di Cianjur

 

Punosekawan.com|| CIREBON, – Jutaan rupiah terkumpul dalam open donasi oleh mahasiswa Institut Pendidikan dan Bahasa (IPB) Cirebon. Dibelanjakan kebutuhan pokok untuk korban gempa di Cianjur, Jawa Barat. Pengiriman dilakukan PT Pos Indonesia, kemarin (2/12/22).

 

Pertama diinisiasi Himpunan Mahasiswa (HIMA) Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK). Ketua HIMA PTIK Gentha Adi Suryadi berkoordinasi terkait penderitaan yang dialami korban. Mahasiswa lain merespons antusias.

 

Kisah sukses yang luar biasa berkat hal kecil ini

Tak terkecuali simpati dari empat HIMA dari prodi kampus yang berlokasi di Jalan Brigjend Dharsono – sebelum APILL Cideng- tersebut.

 

 

Mereka turut prihatin. Dan berpikir apa yang bisa segera diperbuat. Ide mengumpulkan donasi itu disepakati. Bukan meminta dari pengendara di jalan. Tapi dari uang pribadi mahasiswa itu sendiri. Dalam pelaksaan target mengumpulkan donasi itu dirasa kurang cukup. Sambil berjalan, mahasiswa cari tambahan dengan berjualan roti.

 

 

Selama lima hari open donasi itu berlangsung. Akhir bulan kemarin dibelanjakan kebutuhan yang memang mendesak diperlukan para korban. Seperti pakaian dalam pria/wanita dan anak-anak, karpet, peralatan mandi/cuci pakaian, perlengkapan salat, selimut dan pakaian sehari-hari. Semua kondisi baru.

 

“Semua prihatin terhadap korban gempa di Cianjur. Karena itu kita merasa perlu ada yang bisa diperbuat. Paling tidak untuk sedikit meringankan beban mereka,” ujar Gentha di kampus IPB Cirebon kemarin.

 

Humas IPB Cirebon Cici Situmorang SIP SPd memastikan bantuan benar-benar tersalurkan. Tepat sasaran. Untuk itu IPB Cirebon bekerjasama dengan Yayasan Al Fadhan Gunarahma di Cianjur. Sebanyak 12 mahasiswa IPB Cirebon rupanya juga menjadi korban gempa Cianjur.

 

 

Pengiriman melalui PT Pos Indonesia sengaja dilakukan. Itu, kata Cici, bukan berarti IPB Cirebon tak mau turun langsung dan melihat kondisi para korban. Namun mempertimbangkan sulitnya akses menuju titik para korban.

 

Serta pertimbangan efisiensi biaya yang lebih baik dialokasikan untuk membeli perlengkapan yang dibutuhkan.

 

“Semoga apa yang kita berikan menjadi berkah untuk para korban di sana (Cianjur, red),” pungkas Cici Situmorang.

 

 

( PS/ Sandy Purwanto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *